Peluncuran Kapal MT Kakap

26 11 2010

Apa yang akan selanjutnya dilakukan jika konstruksi kapal sudah selesai ? Bagaimana cara membuat kapal berada dalam air? Yup, tentu saja launching atau peluncuran kapal. Saya dan teman teman termasuk orang yang beruntung berkesempatan melihat launching atau peluncuran kapal minggu lalu. Ini pertama kalinya saya berkunjung di galangan kapal sekaligus melihat peluncuran nya. Jangan dibayangkan kalau galangan kapal itu penuh dengan besi berserakan, kabel listrik bergelantungan, ataupun pekerja yang kaya zombie. Saya telah datang ke Dok Perkapalan Surabaya (DPS) dan tidak menemukan hal hal mengerikan macam itu. Saya malah terkagum kagum melihat banyaknya kapal besar yang sedang masuk dock, pekerja yang memakai jaket & peralatan safety, dan juga pemandangan laut yang luar biasa di malam hari.

Kapal yang diluncurkan oleh DPS malam itu merupakan kapal Tanker 6.500  LTDW (Long Ton Dead Weight)  pesanan PT Pertamina. Kapal yang bernama MT Kakap itu rencananya akan diserahkan (commissioning) pada pihak pertamina pada akhir tahun 2011. Jadi jangan berpikir kalau setelah peluncuran selesai, maka proses otomatis selesai juga. Karena saat diluncurkan kapal bisa dalam keadaan kosongan, belum ada mesin, sistem belum complete, navigasi dll.

bagian belakang MT Kakap

Peluncuran MT Kakap dilakukan dengan metoda end launch. Atau dengan kata lain diluncurkan dengan sisi belakang terlebih dulu yang menyentuh air. Mungkin itulah kenapa peluncuran dilakukan pada malam hari saat laut mengalami pasang. Kapal ini kabarnya juga sudah memenihi standar international. Di klass kan oleh Lyod register (LR) dan bersertifikasi IMO. Read the rest of this entry »





Menggambar Lines Plan

24 10 2010

Lines Plan atau biasa disebut rencana garis merupakan mata kuliah Tugas Rancang 1 berbobot 2 sks yg harus ditempuh di jurusan teknik kelautan atau Fakultas Teknoogi Kelautan pada umumnya. Ini nih mata kuliah yg bikin mahasiswa tidur tak nyenyak, makan tak enak, pokoknya benar benar gak nyaman kalau tugas ini belum selesai. Walaupun hanya 2 sks dan tidak ada kuliahnya, tapi tugas rancang ini benar benar menyita waktu. Asistensi ke dosen pembimbing pun hampir setiap minggu, belum lagi kalau dosen nya sulit ditemui/ tidak ada di tempat.  Ada juga dosen yg ribet kalau lagi asistensi, harus perfect hitungan dan gambar nya. Saya pun sempat tidak selesai merampungkan lines plan gara2 jarang asistensi. Tapi alhamdulilah semester berikutnya saya menebus kesalahan saya dan dapat nilai A. Membuat lines plan memang harus rajin, sabar, teliti, dan cerdik untuk mengakali *hehe..

Lines plan merupakan salah satu bagian awal dari perancangan kapal secara keseluruhan. Kalau mau flashback sebentar, kenapa jurusan saya yg inti nya mempelajari bangunan pantai dan lepas pantai harus bisa bikin lines plan? Padahal kan cukup teknik perkapalan saja yg harus bisa lines plan. Dosen saya pernah berkata:

Lines plan merupakan dasar untuk merancang suatu floating body. Bangunan lepas pantai tidak melulu fixed body, di deepwater harus menggunakan suatu struktur floating body. Bagaimana kamu dapat merancang floating body kalau lines plan saja tidak bisa? Lines plan juga lah yg merupakan modal kamu merancang hidrostatis dan bonjean nantinya.

Saya mengerjakan lines plan dibantu dengan excel dan AutoCAD. Ada juga sih yg mengerjakan dengan manual (gambar pakai tangan) tergantung keberuntungan dapet dosen pembimbing yang mana. Kalau paka autoCAD memang lebih cepat dan terbantu dalam pengukuran, skala dan sebagainya. Tapi kadang hasil gambarnya kurang mulus dibandingkan dengan cara manual yg menggunakan mal gambar. Setiap metode memang ada kekurangan dan kelebihan masing masing.

Ada beberapa tips dalam mengerjakan lines plan berdasarkan pengalaman saya menggunakan metode Nederlandsche Scheepsbouw Proefstatioen (NSP) yaitu :

1. Anda harus sudah lulus matkul Teori Bangunan Apung 1 atau Teori Bangunan Kapal 1. Kalau belum, banyaklah membaca teori dasar kapal.

2. Setelah mendapatkan data kapal dan jenis nya, segera cek ukuran kapalnya apakah memenuhi standar atau tidak ke klasifikasi kapal seperti BKI, DNV, Lyold  etc. Anda akan ditertawakan oleh dosen jika anda mengerjakan lines plan tanpa mematuhi code standar yang ada.

3. Harus teliti dan cermat saat menarik garis di diagram NSP.


4. Membuat curve sectional area (CSA) yang benar benar mulus. Gak onok kapal sing gak mulus rek !

5. Perhatikan CSA anda, apakah luas station depan lebih besar dibandingkan station belakang? jika iya, maka perhitungan anda harus diulangi lagi. Buat luas bagian belakang lebih besar dibanding bagian depan. Kecuali anda mau kapal bagian depan terlihat lebih gemuk 🙂

6. Setiap anda mengkoreksi hitungan (biasanya dengan excel) cermati perubahanya yang akan berdampak ke bagian lain (terutama CSA).
Read the rest of this entry »