Pernahkah anda suatu ketika berkunjung ke daerah pesisir dan melihat fenomena abrasi ataupun erosi pantai di daerah tersebut? Atau anda yang tinggal di daerah pesisir seperti kota Semarang yang mengalami banjir rob secara periodik ? Abrasi, erosi pantai, banir rob , pendangkalan muara sungai merupakan beberapa akibat yang timbul karena rusaknya daerah pendukung daya tahan tanah pesisir seperti ekosistem mangrove. Rusaknya hutan mangrove secara langsung akan melemahkan daya dukung tanah dan lemahnya perlindungan pada pantai dan daerah pesisir.
Ekosistem mangrove atau hutan bakau merupakan vegetasi hutan yang tumbuh di daerah pantai dan sekitar muara sungai yang secara teratur digenangi oleh air laut yang dipengaruhi pasang surut. Mangrove tidak dapat tumbuh di pantai yang terjal, berombak besar atau yang mempunyai pasang surut tinggi dan berarus deras. Hutan mangrove merupakan habitat alami sebagai tampat asuhan, mencari makan, memijah dan berlindung para biota perairan.
Mangrove berfungsi sebagai pelindung pantai. Pohon yang kuat sebagai peredam ombak dan mempercepat pengendapan lumpur sehingga dapat menahan abrasi, pelundung pemukiman dan mengendalikan banjir. Hal ini terbukti saat tsunami yang menghantam Aceh dan pantai Pangandaran lalu. Daerah yang ditanami mangrove kerusakan nya relatif kecil dibandingkan dengan yang tidak ditanami mangrove. Mangrove juga menyerap bahan pencemar gas kendaraan dan industri perkotaan. Untuk fungsi secara ekonomis, hutan mangrove sekaligus merupakan kawasan wisata yang menarik di daerah pesisir. Selain itu sumber produksi kayu mangrove dapat digunakan sebagai bahan penyamak, bahan baku pulp dan bahan bangunan. Bahkan inovasi terbaru yang sudah dikembangkan oleh teman teman mahasiswa beserta petani mangrove yaitu sirup mangrove yang berkhasiat bagi kesehatan dan juga batik yang bahan nya berasal dari mangrove.
Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki lebih dari 3700 pulau dan mempunyai wilayah pantai sepanjang 80.000 km seharusnya mempunyai kawasan hutan mangrove yang memadai untuk melindungi kawasan pantai sepanjang itu. Tetapi dari sumber data yang diperoleh, hutan mangrove di daerah Jawa Timur seluas 85.000 Ha saja sudah mengalami kerusakan sebanyak 13.000 Ha akibat tekanan karena fungsi kepentingan di wilayah pesisir. Belum lagi kerusakan hutan mangrove yang berada di daerah lain. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat fungsi penting hutan mangrove bagi kawasan pesisir . Untuk itu diperlukan usaha bersama untuk konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove.
Pelaksanaan konservasi dan rehabilitasi mangrove di lapangan mulai dari penanaman, pemeliharaan dan pengawasan harus melibatkan kelompok kelompok masyarakat pengelola dan pelestari mangrove di wilayah setempat. Hal ini sekaligus sebagai sosialisasi dan penyuluhan dengan meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat pesisir dan membentuk rasa memiliki /sense belonging masyarakat akan hutan mangrove.
Saya masih ingat beberapa bulan yang lalu bersama teman teman kampus ikut berpartisipasi dalam program penanaman mangrove dan artificial reef di daerah Surabaya dan Situbondo . Program tersebut tidak hanya diikuti oleh kalangan mahasiswa saja, tetapi petani mangrove dan masyarakat sekitar juga turut berpartisipasi. Petani mangrove dan masyarakat sekitar itulah yang nantinya kedepan akan menjaga kelangsungan dan kelestarian hutan mangrove. Program sosialisasi dan penanaman seperti inilah yang perlu banyak dilakukan nantinya, sehingga diharapkan terwujudnya kondisi ekosistem mangrove yang optimal, lestari dan bermanfaat memberikan fungsi sebagai ‘green belt’ bagi kawasan pesisir, penyedia energi dan nutrisi bagi biota perairan, serta memberikan manfaat ekonomi tanpa merusak lingkungan.
Bencana dan kerusakan alam itu tidak datang secara kebetulan. Kita juga tidak bisa begitu saja menyalahkan efek dari global warming yang secara tidak langsung menyebabkan kerusakan tersebut karena sebenarnya kita sendirilah yang secara tidak sadar telah merusak alam. Pencemaran lingkungan akibat limbah kawasan industri, membuang sampah di sungai yang menyebabkan pendangkalan, pembangunan yang tidak memperhatikan AMDAL dan lain lain akan berakibat datangnya bencana yang tinggal menunggu waktu. Untuk itu marilah kita sekecil mungkin memberi perhatian kita pada lingkungan demi generasi masa depan yang lebih baik dan lestari.
Tulisan ini dalam rangka mengikuti BeatBlog Writing Contest
Sumber gambar :
a) http://hilllovea.files.wordpress.com/2010/04/contoh-gb-abrasi.jpg b) http://www.boston.com/news/local/massachusetts/articles/2009/02/09/report_paints_dire_picture_for_plum_island/ c) http://ciep0nly0n3.files.wordpress.com/2010/04/8a6154934cb7ec10ad0a5d03f197deac.jpg d) http://rinapanjaitan.files.wordpress.com/2010/03/mangrove.jpg e) http://en.wikipedia.org/wiki/File:Indonesia_Mangrove_Distribution.png f) www.crips.nus.edu.sg/ g) Study of Lessons Learned from Mangrove/Coastal Ecosystem Restoration Efforts in Aceh since the Tsunami Wetlands International – Indonesia Programme, 2006
[…] This post was mentioned on Twitter by Komunitas UpdateBlog. Komunitas UpdateBlog said: #UpdateBlog dari @sandrock_duo : Mangrove penyelamat kawasan pesisir: http://wp.me/pqBpr-6d #updateblog […]
selamatkan hutan mangrove untuk menyelamatkan hidup anak cucu kita….
salam kenal…
betul sekali,, demi masa depan yang lebih baik dan lestari
selam kenal juga.. 🙂
apa kayu mangrove itu bagus ? karena kayunya kan sering diambil oleh pihak2 tertentu sementara upaya menanam kembali minim
untuk itulah diperlukan adanya penyuluhan/ sosialisasi kepada masyarakat sekitar mengenai fungsi penting mangrove, beserta cara melestarikan dan memanfaatkan hutan mangrove tanpa merusaknya bang Red..
Peran aktif masyarakat (LSM, universitas, petani mangrove dll) beserta dinas yang terkait diperlukan dalam kegiatan ini.
Mangrove memang sangat penting bwt menahan abrasi, selain itu bisa jg sebagai budidaya ikan loh..
Thun 2008 aku liat hutan mangrove yg indah d karimunjawa, semoga saat ini mash indah seperti dulu 🙂
benar sekali radesya, ekosistem mangrove juga sebagai habitat ikan an udang, sehingga masyarakat juga bisa memanfaatkan potensi tersebut.
Semoga saja keindahan dan kelestarian mangrove terus terjaga.. 🙂
waktu itu aku jalan-jalan ke pakuwon city mas, ironis banget disana ada lahan bakau yang malah mau dibikin jadi perumahan 😦
wah,, iya di daerah situ kayana mau dikembangin jadi perumahan… moga aja mereka memperhatikan AMDAL…
seperti pohon bakau ya,..
saya sangat prihartin tu erosi di gambar kedua, sepertinya tidak ada pohon sama sekali, pantas aja terjadi erosi & banjir.
Itu semua tidak hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab kita bersama untuk menjaga.
memang pohon bakau mas,,
benar sekali,, kita semua bertanggung jawab untuk kelestarian lingkungan..
sekarang banyak mangrove digunakan untuk membuat bangunan, tetapi tidak disesuaikan untuk melestarikan. Padahal mangrove kan termasuk mudah untuk hidup.
bro,, btw klo dikasih mangrove pantainya jd nampak jelek dong ya? 😀
g bs buat main2an air gitu…
trus masalah pantai mangrove, sy belum pernah lihat
klo pantai abrasi sama juga. sy belum pernah lihat secara langsung…
😦
mangrove tidak bisa hidup di daerah berpasir dan berombak besar seperti pantai, tapi akan hidup di tempat berlumpur yang biasanya ada di sekitar daerah pantai. Nah, mangrove di sekeliling pantai itulah uang akan mensuport daerah tersebut.
ooww gitu…
ya ya ya…
jd teorinya mangrove g mungkin bs tumbuh di kawasan selatan pantai jawa ya Mi..
oiya Mi, insya Allah pekan depan (Ahad) sy mau ke surabaya…
Ada sebuah award kecil-kecilan dariku, silakan diambil di sini jika berkenan. 🙂
bisa saja tumbuh disana mas, asal kondisinya memungkinkan. setahu saya ada daerah koservasi mangrove di Cilacap yang berada di selatan pantai Jawa.
wah, ada apa neh mas ke Surabaya,, ayo mampir… hehee….
Trims atas awardna, segera ke TKP..
semoga menang bro.. 🙂
amien,, makasih bro… sama2 yaa…
di daerah pantai mengare kabupaten gresik, penduduk sekitar sering menebang kayu mangrove untuk dijadikan kayu bakar. padahal mangrove berperan penting dalam menjaga kualitas hasil perikanan tambak di wilayah mereka.
artinya, perlu sosialisasi lebih lanjut lagi untuk menumbuhkan kesadaran warga.
salam blogger ITS 🙂
betul sekali, perlu adanya sosialisasi / penyuluhan pada patani mangrove dan masyarakat sekitar..
wah, ITS juga rupanya..
Bekunjung 🙂
maaf baru sempat mampir
ayo mampir lagi…
Wah keren, semoga menang deh kontesnya 🙂
amien, terimakasih..
Perlu adanya kepedulian yg serius dari pihak pemerintah untuk melestarikan alam, hutan dan lingkungan kita, demi generasi penerus!
bukan cuma pemerintah saja,, tetapi kita semua juga mas… 🙂
semoga artikel ini bukan hanya sekadar artikel kontes, melainkan sebuah peringatan untuk kita semua!!
Moga sukses gan 😀
amien.. terimakasih..
butuh kesadaran dari semua orang untuk mewujudkan keselamatn alam tersebut
benar sekali mas..
waah.. pernah ikutan nanam mangrove juga.
mau dong ikuut.. hehe.. iya, mestinya acara kayak gitu sering2 diadain di tiap daerah. ajak semua buat berpartisipasi, sampe anak kecil klo perlu, biar mereka sadar sejak kecil
iya,, mengenalkan mangrove beserta fungsi dan manfaatnya sejak dini memang perlu.. biar mereka menjadi generasi yang cinta lingkungan nanti nya.. 🙂
sedang ikut kontes to mas? wah, sama dong. hehehe… tapi sy ndak ikut kontes yg ini.
eh, mas kemarin ndak ikut y yg lomba blognya Himasika itu? begini mas, dr lomba kmrn itu, sempat muncul wacan untuk membuat blogger community di ITS ini. krn kan sepertinya blm ada tuh. tanggapannya gimana mas? positif nggak?
salam blogger
kebetulam ak gk ikutan lomba blognya himasika..
klo mau bikin blogger community di ITS boleh juga tuh… ak support kok.. ak liat banyak jg blogger di ITS dan emang belum ada wadahna..
baru sekali liat mangrove, di pinggiran pulau bali waktu itu.
secara fungsi aku g begitu paham, tapi itu kan bagus di liatnya, jadi sayang kalo di rusak.. apalagi cm demi uang >.<
sundul lagi gan 😀
hmm…penyuluhan2 tentang mangrove buat masyarakat pesisir ini paling baik diadakan secara rutin, biar mereka gak cepet lupa. kalo sekali aja biasanya beberapa minggu kemudian mereka lupa dan mulai melakukan kegiatan yang merusak lagi.
bagusnya memang seperti itu mas, diselenggarakan rutin dan berkelanjutan, sehingga ada follow up nya.
Nice Post..!! mampir yak!! moga tetep eksis…!!
penyebaran hutan bakau di indonesia dimana aja mas…terimakasih
wahai merah putih ku maafkan lah kelakuan saudara kami yg masih belum sadar ,,,kami ingin melindungimu selamnya